Pages

Powered by Blogger.

Sunday 10 January 2016

Inikah Indonesia yang Sekarang

Inikah Indonesia yang Sekarang

Kehidupan lamaku, Kadang dalam hidup, kita sering menemukan rasa keingintahuaan tentang masa lalu kita atau bisa dikatakan mengenang memori yang tertinggal.  Dulu kehidupan harmonis nampak diberbagai sudut kehidupan. Banyak permainan tradisional,  namun seiring bergantinya generasi bahkan bergantinya era. Dari sebelumnya yaitu tradisional menjadi dunia gadget. Sangat miris jika saat ini banyak dari kalangan anak-anak muda yang dimakan oleh kecanggihan teknologi. Mereka meninggalkan akar budayanya yang sejak dulu telah ia pegang. Justru banyak dari kalangan orang tua yang mendorong anaknya untuk melek teknologi tanpa memadukan unsur-unsur budayanya dahulu.

Dampaknya faktor perkembangan anak mulai terganggu dengan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat. Seperti main games, facebookan, dan masih banyak lagi. Terlebih sekarang ini teknologi semakin lama semakin murah dan mudah untuk didapatkan, buktinya smartphone sudah memenuhi atau bisa dikatakan telah menyelimuti produk-produk negeri. Produk-produk tradisional mulai ditinggalkan, dan dampaknya para produsen mainan dalam negeri mulai berguguran. Di samping itu perjalanan teknologi yang semakin berkembang mempengaruhi pasar internasional. Banyak produk-produk ilegal masuk dengan bebasnya. Para pejabat mulai menandatangani adanya produk-produk luar yang masuk tanpa membatasinya lebih jauh. Sehingga mempengaruhi mindset warga negara yang pada mulanya seorang yyang produktif menjadi konsumtif.

Peran serta masyarakat sebenarnya cukup mempengaruhi aktivitas ini karena masyarakat sebagai objek dari pengembangan teknologi ini yang nantinya memang untuk masyarakat. Masyarakat harus segera membenahi diri, belajar untuk tidak terlena dengan sikap konsumtif. Para pemerintah juga harus bersikap tegas untuk menindaklanjuti aktivitas-aktivitas yang mengganggu jalannya prioduksi negeri dengan membatasi barang-barang yang masuk serta memberi sosialisasi tentang dampak dari kondisi pasar bebas saat ini terlebih jika pemerintah ingin memajukan kesejahteraan masyarakat.

No comments:

Post a Comment

 

Contributors

Followers